Part 2 Bahasa Indonesia
--------------------------------------
Hello, and welcome to an anime that's about as bland as plain oatmeal. I'm talking about Amaama to Inazuma, an anime that tries to be heartwarming and endearing but falls short in almost every way.
The premise of Amaama to Inazuma is fairly simple. Our protagonist, Kouhei, is a single father raising his daughter, Tsumugi, on his own. When Tsumugi expresses an interest in cooking, Kouhei enlists the help of one of his students, Kotori, to teach them both how to make delicious meals. Along the way, they form a makeshift family and learn important life lessons.
Unfortunately, the execution of this premise is lackluster at best. The characters are one-dimensional and lack any real depth or complexity. The humor falls flat, relying on tired cliches and predictable gags that are more likely to elicit an eye-roll than a chuckle.
The animation in Amaama to Inazuma is serviceable enough, but it's not enough to make up for the lack of substance in the story. Even the attempts at emotional moments fall flat, with the characters' struggles feeling contrived and unearned.
Well, isn't this just an anime that's as exciting as a trip to the dentist? It's almost enough to make me want to switch over to watching paint dry.
Overall, I'd give Amaama to Inazuma a score of 4.2/10. While it might appeal to fans of the slice-of-life genre, it's unlikely to win over anyone looking for a more engaging and entertaining anime.
--------------------------------------
Halo, dan selamat datang di anime yang sebiasa bubur oatmeal tanpa gula. Aku membicarakan tentang Amaama to Inazuma, sebuah anime yang berusaha menjadi menghangatkan hati dan menghibur, tetapi gagal mencapai tujuannya hampir di semua aspek.
Premis Amaama to Inazuma cukup sederhana. Protagonis kami, Kouhei, adalah seorang ayah tunggal yang membesarkan putrinya, Tsumugi, sendirian. Ketika Tsumugi tertarik pada memasak, Kouhei meminta bantuan salah satu muridnya, Kotori, untuk mengajari mereka berdua cara membuat makanan lezat. Sepanjang jalan, mereka membentuk keluarga tiruan dan belajar pelajaran hidup penting.
Sayangnya, eksekusi premis ini kurang memuaskan. Karakternya sangat datar dan tidak memiliki kedalaman atau kompleksitas yang nyata. Humornya tidak menghibur, bergantung pada kliše yang sudah basi dan gurauan yang mudah ditebak yang lebih mungkin membuat mata geleng-geleng ketimbang tergelakkan.
Animasi di Amaama to Inazuma cukup layak, tetapi tidak cukup untuk menggantikan kekurangan substansi dalam ceritanya. Bahkan upaya untuk menciptakan momen emosional gagal, dengan perjuangan karakter terasa dipaksakan dan tidak pantas.
Nah, ini hanyalah anime yang sebosan pergi ke dokter gigi, hampir membuatku ingin beralih menonton cat kering.
Secara keseluruhan, aku akan memberikan Amaama to Inazuma skor 4,2/10. Meskipun mungkin menarik bagi penggemar genre slice-of-life, anime ini tidak mampu menarik minat siapa pun yang mencari anime yang lebih menarik dan menghibur.
